
Jumlah korban gempa dan tsunami Jepang bakal meroket. Pasalnya, di satu kota saja diperkirakan 10 ribu warga tewas. Sedangkan mereka yang hidup harus bertahan tanpa makan, minum dan listrik.
Menurut juru bicara Kepolisian prefektur Miyagi Go Sugawara, kepala kepolisian setempat memperkirakan sebanyak 10 ribu warga di kawasan itu tewas, dilansir Associated Press. Prediksi itu tak lepas dari kondisi di lapangan.
Miyagi adalah wilayah terparah yang terkena musibah. Luasnya sekitar 7.825 km dengan jumlah penduduk mencapai 2.370.280 jiwa. Saat tsunami menyapu wilayah ini ketinggian air mencapai 10 meter. Sebanyak 200 jenazah baru ditemukan di Miyagi, kemarin, sehingga jumlah korban tewas menjadi 379, menurut pemerintah.
Usai gempa dan tsunami, kekhawatiran baru muncul bagi warga yang selamat, menyusul meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
“Pertama saya khawatir mengenai gempa (dan tsunami). Sekarang, saya khawatir dengan radiasi nuklir. Kediaman saya berada dekat PLTN. Jadi, saya ke sini untuk mengecek apakah saya terpapar radiasi. Hasilnya negatif, tapi saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan selanjutnya,” Kenji Koshiba, pekerja kontruksi yang datang ke posko darurat di kota Koriyama dekat PLTN Fukushima.
Menurut pemerintah kemarin, jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang disusul tsunami tersebut mencapai 1.200 orang tewas - termasuk 200 orang yang tubuhnya ditemukan, kemarin, di sepanjang pantai - dan 739 hilang dalam bencana.
Ada kabar baik, Kementerian Pertahanan mengatakan helikopter militer berhasil menyelamatkan pria 60 tahun. Dia diidentifikasi sebagai Hiromitsu Shinkawa dari kota Minamisoma. Si kakek mengambang selama dua hari di lepas pantai Fukushima di atas atap rumahnya setelah tersapu tsunami. “Dia dalam kondisi baik,” pernyataan Kementerian Pertahanan, kemarin.
Badan Metereologi Jepang juga melakukan koreksi, besaran gempa bumi yang melanda wilayah timur laut Jepang, Jumat (11/3), mencapai 9 SR, bukan 8,9 SR. Ini telah diikuti oleh lebih dari 150 gempa susulan kuat.
Tim relawan bekerja keras mencari korban di sepanjang ratusan kilometer (km) dari garis pantai Jepang. Ratusan ribu orang kelaparan berkerumun di posko darurat yang gelap yang tak terjangkau penyelamat dan bantuan. Setidaknya 1,4 rumah tidak punya air bersih, dan sekitar 2,5 juta rumah tanpa listrik. Suhu terasa beku semalaman.
Menteri Perdagangan Banri Kaeda mengatakan, kawasan itu mungkin menghadapi pemadaman lebih lanjut. Media Jepang NHK, mengatakan, sekitar 380.000 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan darurat.
Bantuan Terus Mengalir
Tim penyelamat dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong datang ke Jepang. Kapal induk AS USS Ronald Reagan tiba di lepas pantai Jepang kemarin untuk memberikan dukungan logistik bagi tentara Jepang. Selain itu, Jepang juga telah diminta untuk mengisi bahan bakar helikopter dan membantu pasukan transportasi ke daerah yang terkena, Armada Pasifik AS mengatakan pada halaman Facebook-nya.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan sekelompok tim penyelamat beranggotakan 144 orang dari US Agency for International Development/USAID juga ditempatkan di Misawa, Jepang utara. Bersama mereka ada 12 anjing terlatih untuk mendeteksi korban yang terperangkap di bawah reruntuhan dan sekitar 150 ton peralatan penyelamatan.
Indonesia menawarkan bantuan ke Jepang. Australia, Korea Selatan dan Singapura pada hari Sabtu (12/3), berjanji akan mengirim semua anjing dan tim pencarian dan penyelamatan, dimana mereka juga menyampaikan bela sungkawa mereka ke Tokyo.
Simpati terhadap Jepang terus mengalir dari negara-negara di dunia. Pemerintah dan rakyat Indonesia merasakan kesedihan yang mendalam yang saat ini dialami pemerintah dan rakyat Jepang. Namun di saat yang sama, Indonesia meyakini ketahanan dan kemampuan yang dimiliki Jepang dalam menghadapi situasi yang sangat sulit ini.
Dalam sebuah pesan kepada Perdana Menteri Jepang, Dalai Lama yang memiliki banyak pengikut di antara umat Buddha Jepang, menyatakan “kesedihan”. Dalai Lama juga memuji tingginya tingkat kesiapan bencana Jepang untuk menyelamatkan nyawa. Dan Inggris Ratu Elizabeth II mengirimkan “simpati tulus” dalam pesan kepada Kaisar Jepang Akihito.
Inggris telah mengirimkan 59 personil tim SAR kemarin, dengan dua anjing pelacak -kuat dan tim penyelamat ke Jepang pada hari Minggu, dengan dua penyelamatan anjing, unit medis dan 11 ton peralatan penyelamatan khusus termasuk alat pengungkit dan mesin pemotong. Prancis mengatakan telah mengirimkan dua tim pengamanan sipil untuk membantu upaya penyelamatan.
Palang Merah Jepang pada Sabtu (12/3), telah mengirimkan 62 tim darurat untuk menyelamatkan korban gempa. Sekitar 400 dokter, perawat dan ahli lainnya telah dikerahkan untuk membantu korban bencana menggunakan klinik keliling, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan dari markas besar Jenewa. (RMOL)
by:husein.bk@gmail.comhttp://www.huseinbk.blogspot.com