Tuesday, March 15, 2011

Korban Tsunami Bertahan Tanpa Makan dan Minum Simpati Dunia Mengalir ke Jepang


Jumlah korban gempa dan tsunami Jepang bakal meroket. Pasalnya, di satu kota saja diperkirakan 10 ribu warga tewas. Sedangkan mereka yang hidup harus bertahan tanpa makan, minum dan listrik.

Menurut juru bicara Ke­polisian prefektur Miyagi Go Sugawara, kepala kepolisian setempat memperkirakan seba­nyak 10 ribu warga di kawasan itu tewas, dilansir Associated Press. Prediksi itu tak lepas dari kondisi di lapangan.

Miyagi adalah wilayah terpa­rah yang terkena musibah. Luas­nya sekitar 7.825 km­ dengan jumlah penduduk mencapai 2.370.280 jiwa. Saat tsunami menyapu wilayah ini ketinggian air mencapai 10 meter. Sebanyak 200 jenazah baru ditemukan di Miyagi, kemarin, sehingga jum­lah korban tewas menjadi 379, me­nurut pemerintah.

Usai gempa dan tsunami, ke­kha­watiran baru muncul bagi warga yang selamat, menyusul meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fuku­shi­ma.

“Pertama saya khawatir me­ngenai gempa (dan tsunami). Se­karang, saya khawatir dengan ra­diasi nuklir. Kediaman saya ber­ada dekat PLTN. Jadi, saya ke sini untuk mengecek apakah saya ter­papar radiasi. Hasilnya negatif, tapi saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan selanjutnya,” Kenji Koshiba, pekerja kontruksi yang da­tang ke posko darurat di kota K­o­riyama dekat PLTN Fukushima.

Menurut pemerintah kemarin, jumlah korban tewas akibat gem­pa bumi yang disusul tsunami tersebut mencapai 1.200 orang tewas - termasuk 200 orang yang tubuhnya ditemukan, kemarin, di sepanjang pantai - dan 739 hilang dalam bencana.

Ada kabar baik, Kementerian Pertahanan mengatakan heli­kop­ter militer berhasil menye­la­mat­kan pria 60 tahun. Dia di­iden­tifikasi sebagai Hiromitsu Shin­kawa dari kota Minamisoma. Si kakek mengambang selama dua hari di lepas pantai Fukushima di atas atap rumahnya setelah ter­sapu tsunami. “Dia dalam kondisi baik,” pernyataan Kementerian Pertahanan, kemarin.

Badan Metereologi Jepang juga melakukan koreksi, besaran gempa bumi yang melanda wila­yah timur laut Jepang, Jumat (11/3), mencapai 9 SR, bukan 8,9 SR. Ini telah diikuti oleh lebih dari 150 gempa susulan kuat.

Tim relawan bekerja keras mencari korban di sepanjang ratusan kilometer (km) dari garis pantai Jepang. Ratusan ribu orang kelaparan berkerumun di posko darurat yang gelap yang tak terjangkau penyelamat dan ban­tuan. Setidaknya 1,4 rumah tidak punya air bersih, dan sekitar 2,5 juta rumah tanpa listrik. Suhu terasa beku semalaman.

Menteri Perdagangan Banri Kaeda mengatakan, kawasan itu mungkin menghadapi pema­daman lebih lanjut. Media Jepang NHK, mengatakan, sekitar 380.000 orang telah dievakuasi ke tempat pe­nampungan darurat.

Bantuan Terus Mengalir

Tim penyelamat dari berbagai belahan dunia berbondong-bon­dong datang ke Jepang. Kapal induk AS USS Ronald Reagan tiba di lepas pantai Jepang kema­rin untuk memberikan dukungan logistik bagi tentara Jepang. Se­lain itu, Jepang juga telah diminta untuk mengisi bahan bakar he­li­kopter dan membantu pasukan transportasi ke daerah yang terke­na, Armada Pasifik AS me­nga­ta­kan pada halaman Face­book-nya.

Kementerian Luar Negeri Je­pang mengatakan sekelompok tim penyelamat beranggotakan 144 orang dari US Agency for Inter­national Development/USAID juga ditempatkan di Misawa, Je­pang utara. Bersama mereka ada 12 anjing terlatih untuk men­deteksi korban yang terperangkap di bawah reruntuhan dan sekitar 150 ton peralatan penyelamatan.

Indonesia menawarkan bantuan ke Jepang. Australia, Korea Sela­tan dan Singapura pada hari Sabtu (12/3), berjanji akan mengirim semua anjing dan tim pencarian dan penyelamatan, dimana me­reka juga menyampaikan bela sungkawa mereka ke Tokyo.

Simpati terhadap Jepang terus mengalir dari negara-negara di dunia. Pemerintah dan rakyat Indonesia merasakan kesedihan yang mendalam yang saat ini dialami pemerintah dan rakyat Jepang. Namun di saat yang sama, Indonesia meyakini keta­hanan dan kemampuan yang di­miliki Jepang dalam menghadapi situasi yang sangat sulit ini.

Dalam sebuah pesan kepada Perdana Menteri Jepang, Dalai Lama yang memiliki banyak pengikut di antara umat Buddha Jepang, menyatakan “kese­di­han”. Dalai Lama juga memuji tingginya tingkat kesiapan ben­cana Jepang untuk menye­la­mat­kan nyawa. Dan Inggris Ratu Elizabeth II mengirimkan “sim­pati tulus” dalam pesan kepada Kaisar Jepang Akihito.

Inggris telah mengirimkan 59 personil tim SAR kemarin, de­ngan dua anjing pelacak -kuat dan tim penyelamat ke Jepang pada hari Minggu, dengan dua penyelamatan anjing, unit medis dan 11 ton peralatan penye­la­matan khusus termasuk alat peng­ungkit dan mesin pemotong. Prancis mengatakan telah mengi­rim­kan dua tim pengamanan sipil untuk membantu upaya penyelamatan.

Palang Merah Jepang pada Sabtu (12/3), telah mengirimkan 62 tim darurat untuk me­nyelamatkan korban gempa. Sekitar 400 dokter, perawat dan ahli lainnya telah dikerahkan untuk membantu kor­ban bencana menggunakan klinik keliling, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan dari markas besar Jenewa. (RMOL)

by:husein.bk@gmail.comhttp://www.huseinbk.blogspot.com

No comments:

HP ANDROID MURAH YANG SUDAH BISA MENGGUNAKAN BBM

BBM tak di pungkirilagi salah satu aplikasi Chatting yang tadinya Exsclusive hanya untuk Hp Blackberry, kini sudah bisa di gunakan di Hp ber...